Catatan Produksi
GISI IMAMAT RAJANI ingin mengucapkan banyak terima kasih dan memperkenalkan para pendukung di balik layar.
Yulianto & Dedi- GOL coordinators, casting (Y)
Sherly- casting, prop manager
Hari- transportation, vcd transfer
Roy- producer, periklanan (Terima kasih atas kaosnya), penasihat teknis
Evelyn- sutradara, kamera, manager panggung
Komentar:
Evelyn:
Sebagai seorang yang baru saja belajar untuk menyutradarai, kesempatan ini merupakan suatu anugrah dan pelajaran yang berharga bagi saya. Dari pelajaran-pelajaran ini, saya diajar untuk lebih mengenal setiap karakter dari pemain yang ada. Waktu pertama kali saya bekerja sama dengan mereka, saya merasa kurang yakin apakah saya dapat membantu mereka dalam menghadapi penonton. Tetapi saya diberkati dengan para pemain yang mau bekerja sama dan bersedia untuk bekerja demi kepentingan lenong ini.
Dalam proses casting, saya amat terbantu oleh para GOL koordinator (terima kasih Yulianto) yang telah membantu saya dalam mencari pemain. Waktu pembagian peran, Yulianto juga berperan besar dimana ia meyakinkan setiap pemain bahwa lenong ini, meskipun dibawakan secara impromptu, bukanlah sesuatu yang menakutkan. Dengan kata-kata yang sabar dan bijak, ia menasihati para pemain untuk menjadi diri mereka sendiri dalam membawakan peran. Oleh karena itu saya amat berterima kasih pada anda, Yulianto.
Saya juga berterima kasih kepada Roy selaku penasihat teknis dimana ia memberitahukan apa yang baik secara teknis untuk lenong ini. Terima kasih atas pinjaman mini compo-nya ya. Kaosnya keren, terima kasih.
Waktu latihan dan waktu pentas sama sekali berbeda, waktu latihan para pemain terkadang terlihat sedikit kaku, apalagi dalam blocking, tetapi waktu pentas meskipun ada bagian dimana terlihat sekali kesalahan blocking itu, bukanlah menjadi suatu problem yang besar. Contoh adalah dimana Hari pertama kali bertemu dengan asisten tuan tanah (David). Secara teknis seharusnya ia langsung saja jalan tetapi ia mengambil jalan memutar sehingga waktu ia dan David bertubrukan terlihat amarahnya di depan penonton.
Waktu latihan intensif (3 hari sebelum pentas), mungkin karena lokasinya yang agak jauh sehingga banyak yang terlambat sekitar 1.5 jam (Maaf, karena memberitahu kan lokasinya tidak jelas). Waktu latihan intensif ini diadakan, dimulai dengan doa agar para pemain diberi kekuatan dan keberanian untuk menjalankan latihan. Waktu latihan terlihat sekali kalau mereka belum pernah melakukan lenong. Tetapi karena suasana yang kekeluargaan dari anak-anak IR 4 (Samuel, Hendrik, Sandy, Hani, David, dan Honny) kami merasa latihan tidaklah sia-sia, karena kami juga dapat menambah wawasan kami.
Pentas, lega sekali rasanya, walaupun sebelum acara dimulai, keramik di tempat dimana acara GOL diadakan tiba-tiba meledak, sehingga 'pangggung' dimana lenong ini seharusnya dipentaskan menjadi rusak. Secara pribadi saya takut akan terjadi apa-apa pada lenong ini, bagaimana mereka dapat bergerak di depan panggung, dan lain-lain. Tetapi Tuhan itu Maha Adil, Ia tahu kalau saya kuatir. Ia lalu menenangkan saya sehingga dalam lenong ini saya tidak lagi merasa khawatir melainkan dapat menikmatinya sebagaimana seorang penonton.
Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semua yang telah bersedia membantu baik itu di depan maupun di belakang panggung. Saya mohon maaf atas perkataan atau perlakuan yang kurang berkenan. Semoga kita dapat bekerja bersama kembali di lain waktu.
Eliza:
Saya serasa memainkan diri saya sendiri di dalam lenong ini. Sifat-sifat kakak dan sifat-sifat saya sendiri tidaklah telalu berbeda. Saya dapat segera menyelami perasaan si kakak yang dalam keadaan tersebut menjadi tulang punggung keluarga.
Jika ada komentar lain atau ada dari para pemain atau koordinator yang ingin menyumbangkan pikirannya langsung hubungi WebMaster
Beralih ke English version
Kembali ke Perkenalan