Perkenalan

 

         GISI Imamat Rajani Surabaya, dengan bangga mempersembahkan karya impromptu (lenong) yang berjudul "Anak Yang Terhilang".  Lenong ini diadakan di kegiatan GOL gabungan yang kami adakan setiap Sabtu akhir bulan  di  Wartel HPR, Jalan Klampis Jaya No.54.  Pada kegiatan GOL biasa, sekitar 20 orang datang untuk beribadah bersama, tetapi waktu GOL gabungan, semua satelit kami; Mojopahit, Wiyung dan Gading, datang untuk memuji dan menyembah Tuhan bersama-sama.  Lebih dari 30 orang datang menghadiri GOL gabungan yang kami adakan pada tanggal 31 Agustus 2002 lalu.

        "Anak Yang Terhilang " diambil dari perumpamaan anak yang hilang yang terdapat di injil Lukas 15:11-32.  Dalam perumpamaan tersebut, anak yang hilang itu meminta harta warisannya kepada ayahnya.  Sang ayah memberikan apa yang telah menjadi milik anaknya itu.  Si anak lalu pindah ke kota lain dan menghabiskan uangnya untuk berfoya-foya.  Ketika penyakit sampar dan  wabah kelaparan melanda kota itu, ia tidak lagi mempunyai uang untuk makan ataupun tempat tinggal.  Ia pergi ke kota kecil dan bekerja pada tuan tanah di kota itu, menjaga kandang babi.  Waktu ia kelaparan, ia bertanya apakah sisa makanan babi itu boleh untuknya, tetapi tidak ada yang memperbolehkannya.  Ia lalu menyesali hidupnya.  Dimana hidupnya dulu begitu nikmat dan enak di dalam lindungan ayahnya sementara sekarang ini derajatnya lebih rendah daripada pegawai rendahan ayahnya.  Ia memutuskan untuk pulang ke ruamh ayahnya dan memohon pengampunan.  Ketika ia masih jauh, ayahnya melihat anaknya telah kembali dan hatinya tergerak oleh belas kasih.  Ia menghampiri anaknya yang telah kembali itu dan memeluknya.  Si anak kaget, ia merasa malu dan tidak layak untuk mendapatkan pengampunan.  Sang ayah lalu memberikan pakaian yang terbaik, perhiasan, dan alas kaki kepada anaknya karena ia menerima anaknya apa adanya.  Sang ayah mengadakan pesta untuk anaknya yang telah hilang ini.  Hal ini  didengar oleh kakaknya yang sedang bekerja di ladang, timbullah kemarahannya.  Ia bertanya kepada ayahnya apakah itu adil kalau adiknya yang tidak bertanggung jawab itu diadakan pesta sedangkan ia yang mati-matian bekerja sehingga tidak ada lagi waktu untuknya untuk bermain dengan teman-temannya.  Sang ayah lalu memjawab bahwa si kakak selalu bersamanya dan ia boleh-boleh saja bermain dengan teman-temannya.  Sedangkan adiknya ini 'terhilang tetapi telah bangkit daripada kematian'.

        Lenong ini mengambil perumpamaan ini dan dimodifikasi menjadi lenong yang akan kita lihat sebentar lagi.

Cerita               

Galleri  

Pemeran

Memorable lines

Catatan Produksi

         

Kembali ke English Version

Kembali ke Menu Utama